Presiden Jokowidodo Warning KPU Di Pilpres 2024 ” istilah Cawe2″ Perjuangan tak kenal berhenti”

- Jurnalis

Sabtu, 30 Desember 2023 - 12:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan kepada wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (6/10/2023). Presiden Jokowi telah menerima surat pengunduran diri Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang disampaikan melalui Mensesneg Pratikno sehingga Kepala Negara juga menunjuk Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi sebagai Plt Menteri Pertanian. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/nym. (SIGID KURNIAWAN)

Jakarta, Tenarnewstv9,- Presiden Jokowidodo memberi peringatan kepada KPU untuk memerhatikan secara rinci aspek teknis yang menunjang pelaksanaan Pemilu 2024. Teledor sedikit saja, implikasinya bisa luas atau karena nila setitik rusak susu sebelanga.

Kepala Negara mengakui pelaksanaan Pemilu 2024 memiliki muatan yang kompleks dan tak mudah untuk dilaksanakan. Maka perlu kehati-hatian dan kesiapan petugas dalam memastikan distribusi logistik termasuk kesiapan sistem dan teknologi.

“Hati-hati mengenai ini, hal-hal yang kecil harus kita perhatikan secara detail sebab keteledoran teknis bisa berimplikasi politis, bisa berimplikasi politik bisa merembet kemana-mana,” Kata Jokowi, di Istora Senayan, GBK, Jakarta, belum lama ini

Dalam kesempatan itu, Jokowi berbicara dan memberi arahan kepada 6.183 peserta, anggota KPU dari seluruh Indonesia. Jokowi meminta KPU memastikan kesiapan IT agar tak mudah diretas.

Jaminan keandalan sistem informasi dan perangkat-perangkat penunjang pemilu harus berfungsi dengan baik, harus transparan, terbuka, jangan sampai terjadi peretasan, hati-hati mengenai ini. Sekali karena ini bisa berimplikasi politis, bisa berimplikasi politik,” pintanya .. Soal cawe-cawe Jokowi ini penjelasan nya

Baca Juga :  AWAAAS….! Revisi UU Minerba, Dr. Kurtubi: Pastikan Kontrak B2B Gantikan Rejim IUP

Presiden Joko Widodo mengadakan pertemuan dengan Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam di Istana Kepresidenan

Dalam pernyataan kepada wartawan setelah pertemuan, Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI Ahmad Doli Kurnia mengungkapkan sejumlah isi pertemuan, salah satunya berkaitan dengan pernyataan Jokowi yang mengaku akan cawe-cawe demi kepentingan bangsa dan negara.

“Tadi juga beliau sampaikan klarifikasi soal cawe-cawe,” ujarnya.

Menurut Doli, konteks pernyataan Jokowi adalah siapapun yang akan menjadi presiden maupun wakil presiden di masa mendatang, harus mempunyai persepsi yang sama dalam menghadapi realitas yang tidak mudah. Kendati demikian, ada peluang besar yang dapat dimanfaatkan Indonesia.

“Momentum untuk kita bisa mendapatkan lompatan yang luar biasa, karena kita punya resources yang disebut tadi electric vehicle, ini yang saya kira menjadi tools untuk kita bisa lompat menjadi negara yang maju,” kata Doli.

Politikus Partai Golkar itu bilang kalau semua pihak harus terlibat, termasuk Jokowi selaku kepala negara dan kepala pemerintahan.

“Saya kira keterlibatannya bagaimana menyampaikan pesan-pesan untuk kepentingan bangsa dan negara dan kemajuan yang akan dicapai. Beliau sadar betul tentang posisi beliau sebagai presiden, kepala negara, dan kepala pemerintahan,” ujar Doli.

“Beliau sadar juga bahwa proses politik di pemilu lebih melibatkan pimpinan-pimpinan partai politik yang pak presiden juga tidak ada di dalamnya. Jadi konteks cawe-cawe itu adalah keterlibatan untuk bagaimana supaya kita semua ini memahami situasi dan kondisi dan punya tekad untuk maju terus menjadi negara yang lebih baik,” lanjutnya ( Zaenal A )

Baca Juga :  Terekam CCTV, Pencuri Kotak Mushola AL Abror Sukodadi Lamongan

Berita Terkait

Kantor Wilayah Kementerian Hukum DK Jakarta melakukan Sosialisasi KUHP Nasional di Kelurahan Cikoko
Wujudkan Mimpimu Melalui Kampus Tercinta IASTHA
Kanwil Kemenkum DK Jakarta Sosialisasikan Pembentukan Pos Bantuan Hukum dan KUHP Nasional di Kecamatan Pasar Minggu/
Polemik berbuntut panjang,” TR berujung tersandung persoalan hutang
Kapolri Mendahului atau “Melawan” Presiden
Oknum Anggota DPR RI dan orang no.1 Depok Dituding terseret kasus tanah 9,3 Ha ?
Sandiaga Salahuddin Uno di Launching buku Otak-Atik penulis Tata Gibrig .
Dua Mantan Petinggi Lampung Terseret Korupsi US$17,28 Juta BUMD PT LEB
Berita ini 41 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 26 September 2025 - 22:23 WIB

Kantor Wilayah Kementerian Hukum DK Jakarta melakukan Sosialisasi KUHP Nasional di Kelurahan Cikoko

Kamis, 25 September 2025 - 16:12 WIB

Wujudkan Mimpimu Melalui Kampus Tercinta IASTHA

Kamis, 25 September 2025 - 16:00 WIB

Kanwil Kemenkum DK Jakarta Sosialisasikan Pembentukan Pos Bantuan Hukum dan KUHP Nasional di Kecamatan Pasar Minggu/

Selasa, 23 September 2025 - 14:38 WIB

Polemik berbuntut panjang,” TR berujung tersandung persoalan hutang

Selasa, 23 September 2025 - 11:56 WIB

Kapolri Mendahului atau “Melawan” Presiden

Berita Terbaru

Tenar News

Wujudkan Mimpimu Melalui Kampus Tercinta IASTHA

Kamis, 25 Sep 2025 - 16:12 WIB

Tenar News

Kapolri Mendahului atau “Melawan” Presiden

Selasa, 23 Sep 2025 - 11:56 WIB