Ciputat , Tenarnews.com,-Nuzulul Qur’anatau turunnya Al-Qur’an ke planet bumi pada tgl.17 Ramadhan tahun 610M. Sebagai rahmat dan nikmat yg paling agung untuk ummat manusia. Ada terdapat 12 bulan Tuhan ciptakan, tapi Al-Qur’an diturunkan pada bulan Ramadhan bukan pada bulan-bulan yang lain, sepertinya Al-Quran tidak akan turun kalau tidak di bulan Ramadhan
Begitupun Ramadhan, boleh jadi tidak ada jika saja tidak ada Al-Qur’an yang akan diturunkan. Al-Qur’an dan Ramadhan saling berkelindan laksana dua sisi mata uang,Saling menguatkan serta saling mensakral kan .Maka sudah sepantasnya kita sangat bersyukur kepada Allah SWT yang telah menganugerahkan rahmat -Nya kepada manusia dan alam semesta dalam wujud “bulan suci ramadhan berkah dan mulia beserta Al-Qur’anul Karim”
QS. Al-Baqarah ayat 185
شهررمضان الذي انزل فيه القران هدا للناس وبينٰت من الهدئ والفرقان…. الايۃ
“Bulan ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda antara yang haq dan yang bathil”_
Ayat 1 sd 5 surat Al-Alaq sebagai ayat pertama yang turun, diterima Nabi SAW di Gua Hira;
اقرا باسم ربك الذى خلق خلق الانسان من علق اقراوربك الاكرم الذى علم با لقلم علم الانسان مالم يعلم
Dalam QS.Al-Qadar ayat 1 sd ayat 5, pada ayat: 1
*اناانزلنه في ليلۃ القدر*“Sesungguhnya kami telah menurunkan
Al-Qur’an ini pada malam Lailatul Qadar”
Artinya malam “lailatul qadar” turun pada tgl 17 Ramadhan” tahun 610M
Penegasan bahwa diturunkan dalam suana Lailatul qadar Tercermin keagungan dan kemuliaan Al-Qur’an
Ada terdapat 8 Kitab/Buku yang tertua di dunia, yang dilansir melalui Oldest.org:
1.Buku Emas Etruscan berasal dari 600 SM
2.Tablet Emas Pyrgi berasal dari tshun 500SM
3.Kodex Sinaiticus ( Alkitab Sinai ) diperkirakan berasal dari abad ke empat
4.Perpustakaan Nag Hammadi, diperkirakan berasal dari abad ke 3-4
5.Kitab Injil Garima berasal dari tahun 330- 650 Masehi 6.Kitab Injil St.Cuthbert
Berasal dari abad ke 7
7.Kitab Kells, berasal dari tahun 800 Masehi
8.Alkitab Gutenberg buku ini adalah buku pertama yang dicetak oleh Johannes Gutenberg seorang penrmu mesin cetak pada tahun 1450- 1455
Dari 8 Kitab tertua di
dunia Hanya Al-Qur’an yg terjamin kemurnian dan orisinalitas, jelas historis meksnisme turunnya dan senantiasa diperingati oleh seluruh ummat Islam di dunia.
-000-
Jika kita pragmenkan melalui visualisasi alur historis turunnya Al-Qur’an, maka Allah SWT memanggil Jibril diinstuksikan untuk mengantar, membawa (transporter) al-Qur’an untuk disampaikan kepada Rasulullah SAW Jibril pun patuh 100% tidak ada penyelewengan beda dengan Iblis ketika disuruh sujud ke Adam AS dia membangkang sombong.
Apa yang dibawa Jibril (Ruhul Qudus ) ini, ya al-Quran bentuknya bukan dalam bentuk Buku 30 juz karena Nabi Muhammad umi tidak bisa baca, dibacakan ayat perayat oleh Jibril dan Nabi dengan tenang mendengar hingga hafal, Selanjutnya firman Tuhan itu harus disampaikan kepada ummatnya
Turunnya Al-Qur’an bukan untuk membuat susah Rasulullah ﷺ beserta ummatnya justeru sebaliknya untuk membuat kemudahan, kecerdasan, pencerahan meninggal kan masa kegelapan , jahiliyah, kedunguan dan kebodohan beralih menuju ke zaman yg cerah, kemjuan keadilan dan kesejshteraan di dunia dan akhirat Minadzulumati Ilannur)
QS. Thaha ayat 2
ما انزلنا القران لتشقى
“Kami tidak menurunkan Al-Qur’an ini kepadamu ( Nabi Muhamma) supaya engkau menjadi susah”
Ayat ini bagi Rasulullah menjadi pengibur hati yang lara karena beliau bersedih hati ketika orang- orang menolak kebenaran Al-Qur’an yang disampaikannya. Kalau tugas Nabi Muhammad ﷺ telah dilaksanakan dan dakwahnya telah pula dilakukan, tetapi ummat nya masih juga membangkang tidak mau taat kepadanya , maka selanjutnya diserahkan kepada Allah SWT. karena kewajiban Nabi hanya menyampaikan apa yang menjadi tupoksinya. Sebagaimana Firman-Nya
فان تولوا فانماعليك البلغ المبين .(النحل : 82 )
“Maka jika mereka berpaling maka ketahuilah kewajiban yang dibebankan atasmu (Muhammad) hanyalah menyampaikan amanat Allah dengan terang. kepada ummatnya karena Nabi Muhammad ﷺ cuma betkewajiban untuk menyampaikan risalah -risalah kebenaran tersebut kepada ummatnya selebih urusan Tuhan
Itulah hikmah dan subatansi Al-Qur’an diturunkan di bulan suci ramadhan. Berbeda dengan kitab-kitab Samawi (Zabur, Taurat dan Injil). Al-Qur’an juga telah menampung, mengakomodasi pesan-pesan yang terkandung pada Kitab Samawi artinya isi saripati yang ada di dalamnya sudah tercover semua di dalam Al-Qur’an, karena Al-Qur’an adalah Kitab yang super lengkap, sempurna dan tidak ada kekurangannya
Minus dan kekurangan itu terletak pada manusia nya, sebagai contoh masih terdapat banyak sekali ummat Islam di Indonesia yang “buta aksara Al-Qur’an”. Menurut pernyataan Wakil Ketua MPR RI (H. Yandri Susanto ) tidak kurang dari 72% ummat Islam yang buta aksa Al-Quran, ini angka yang fantastis, di tengah tumbuh kembangnya Rumah Tahfidz Al-Qur’an, Sekolah Tinggi atau Institut Al-Qur’an, TPA serta kemeriahan ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an ( MTQ ) saban tahun digelar di negeri tercinta ini
Bukankah melalui firman-Nya pada Surat Al-Qamar ayat 17 Tuhan menjamin belajar tulis-baca Al-Qur’an itu mudah tidak sulit
ولقد يسرناالقران لذكر فهل من مدكر
“Dan sesungguhnya telah kami mudahkan al-Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran” ?.
Ayat ini diulang-ulang sebanyak empat (4) kali
Menurut tafsir Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir Syeikh DR.Muhammad Sulaiman Al-Asyqar , mudarris Tafsir Universitas Islam Madinah : “Yakni kami mudahkan Al-Qur’an untuk dihafal dan kami akan bantu orang yang ingin menghafalnya, pendapat lain mengata kan, yakni kami mudah kan untuk diambil pelajaran dan ibrahnya.
Dalam ayat ini terdapat dorongan juga untuk mempelajari Al-Qur’an dan memperbanyak membacanya serta bersegera dalam mempelajarinya”
Dalam rangka kita menyambut dan mengenang turunnya Al-Quran yang pertama yakni surat Al-Alaq ayat 1 sd ayat 5 . Tepatlah saat nya untuk merenung, mengintrosfeksi serta mengevaluasi mengapa masih terdapat banyak ummat Islam di Indonesia yg buta aksara al-Qur’an?
Menurut Menteri Agama menyikapi hasil riset IIQ tentang tinginya buta aksara Al-Qur’an sekira 65% antara lain penyebabnya karena para Hafidz Al-Qur’an belum banyak menyentuh hingga ke wilayah jauh pelosok-posok untuk mengajarksn Al-Qur’an. Karena para Hafidz masih terdapat banyak di kota-kota besar, tidak pulang kampung, mereka lebih banyak tinggal dan mengajar di perkotaan disamping menjadi Imam masjid, masalah lainnya masih sangat minimnya petugas Penyuluh Agama dan masalah lainnya, disampaikan oleh Dirjen Bimas Islam Kemeng, Muhammadiyah Amin, dilsnsir (Republika,18/01/2018)
Jika kita menyimak klarifikasi atau penjelasan dari Kemenag RI melalui Dirjen Bimas Islam tersebut, tidak sesederhana itu karena ini masuk wilayah tupoksi Kemenag yang telah diamanat oleh UU yaitu turut mencerdas kan kehidupan ummat beragama. Artinya Pemerintah c/q Kemenag RI harus lebih serius lagi untuk memperbaiki kinerja di bidang pendidikan agama khususnya tulis -baca Al-Qur’an. Stresing nya tidak hanya berkutat pada masalah tehnis birokrstis yang kaku tapi bisa diselesaikan bersama di komisi 8 DPR RI sebagai atensi dan policy yang bersifat goodwill dan Political Will
Tengoklah kota kecil gersang dan panas terik berdebu, Syinqithi di Mauritania Afrika, Suku penghafal Qur’an Kota kecil di tengah gurun sahara panasnya minta ampun dengan angin gurunnya , namun mereka tetap semangat antusias untuk belajar- mengajar dan menghafal A-Qur’an dengan fasilitas seadanya jauh dari modern namun demikian mereka tetap mau dan sukses. Jika ada anak berusia 7 tahun dan belum hafal Al-Qur’an maka itu “aib” memalukan bagi keluarga.
Mereka hidup dengn Ilmu dan ketaqwaan kepada Allah sejak lahir hingga wafat
Ada kata-kata mutiara untuk menggambarkan betapa Syinqithi Suku Fenomenal
ان لم يكن في الشنقيط زمزم فلهم في العلم اصل اقدم
“Walau tidak ada Zamzam di Syinqithy , namun mereka punya pijakan kokoh dalam keilmuan”
Karena itulah mereka sangat disegani dan dihormati oleh tokoh tokoh Islam dan negara Islam di dunia, Lalu “jika mereka bisa mengapa kita tidak”
Era Digital,
Proses syi’ar Islam menyeruak jauh dari dunia nyata ke dunia lain yakni wilayah dunia maya ( off line hingga On line ). Persinggungan Islam dengan teknologi IT menambah semarak dan unique
Era Digital adalah, adalah era dimana segala aktivitas analog bergeser, berubahan menuju menuju era yang berbasis Teknologi Informasi ( TI ) membuat segalanya menjadi lebih muda , ringan dengan hasil yang maksimal
Lebih jelasnya Era Digital merupakan masa ketika informasi mudah dan cepat diperoleh serta _disebarluaskan dengan menggunakan teknologi digital_
Secara umum, era digital adalah suatu era atau zaman yang sudah mengalami kondisi perkembangan kemajuan dalam ranah kehidupan ke arah yang serba digital
Al-Qur’an sebagai pedoman hidup
ummat Islam memberikan, implikasi bahwa setiap personal muslim harus pula menghayati , mentadaburi nilai-nilai terkandung di dalamnya, nilai-nilai itu kemudian menjadi motivasi dan kekuatan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, menjadi alat perjuangan dalam segala bidang
Era digital ini terbukti telah menjadikan manusia hidup berdampingan dan berkolaborasi, manusia modern sangat bergantung pada teknologi yang notabene nya sebagai kreasi ciptaan manusia itu sendiri. Sebagai contoh dalam rilisnya Kominfo menyampaikan bahwa pengguna internet tahun 2020 mencapai 175,5 juta jiwa hal ini mengalami kenaikan 15 juta atau 17% jika dibandingan pada tahun 2019. Internet tidak saja masuk pada tataran bisnis, ekonomi tapi menyeruak ke wilayah pendidikan dan agama
Hikmah yang bisa kita petik di era digital dalam konteks pengembangan sistem belajar-mengajar khususnya Al-Qur’an patut disyukuri, untuk itu terasa aneh dan janggal bilamana masih terdapat tingginya angka buta aksa al-quran di negeri ini. Fasilitas lenkap Mushaf Al-Quran mudah didapat, Al-Qur’an android di Smartphone tersedia melalalui beragam aplikasi
Kurang lebih terdapat 240 aplikasi al-qur’an digital yang tersebar selain itu Kominfo juga melansir ada sekira 51 juta situs memuat al_qur’an Online dengan jumlah situs sebanyak itu, masyarakat harus extra waspada hati-hati dan selektif karena boleh jadi banyak juga yang belum sempat ditashih. Artinya masyarakat harus terbiasa juga bersikap kritis merujuk kepada Al-Quran Cetak sebagai pembanding
Alhamdulillah sekarang sudah semakin banyak terdapat para penghafal Qur’an, Hafidz Hafidzah yang mampu dan bisa mengkoreksi sekaligus sebagai pengawal dan penjaga Qur’an jika terdapat salah cetak dan lain sebagainya
Al-Qur’an harus kita bumikan, karena Qur’an sumber dari segala sumber hukum yang mengatur hajat hidup manusia. Semoga kita senantiasa bersama Al-Qur’an dalam kehidupan maupun dalam kematian
,(MS.TJIK NG )