Jakarta Tenarnews.tv9.com .Perkumpulan Perempuan Pertiwi Indonesia semakin memperkuat visi dan misinya untuk meningkatkan kualitas perempuan Indonesia menjadi yang terdepan, mandiri dan berwawasan kebangsaan.
Salah satunya adalah dengan menggiatkan kembali busana nasional Kebaya Indonesia sebagai Identitas Nasional Indonesia.
Berkebaya telah menjadi busana sehari-hari perempuan Indonesia dari jaman dahulu dan meskipun jaman telah berubah, kebaya tetap bisa beradaptasi dengan tren fesyen yang berkembang ujar Shinta Omar Ketua I Pertiwi Indonesia saat si wawancara di JIExpo Kamis (25/08).
Di sinilah kebaya menjadi refleksi dari budaya bangsa yang adiluhung, sehingga Presiden Jokowi sendiri mengamanahkan kepada Ketua Umum
Pertiwi Indonesia Antarina SF Amir bulan Juli lalu di Istana Negara untuk mengikut sertakan Barisan Berkebaya dalam Kirab Penjaga Bendera Pusaka dalam acara
Peringatan Kemerdekaan RI ke 77 yang lalu di Istana Merdeka.
Upaya ini merupakan inisiatif yang didorong oleh Putri Kus Wisnu Wardani, anggota Dewan Pertimbangan Presiden yang juga salah satu pendiri Pertiwi Indonesia untuk pendaftaran nominasi tunggal tradisi berkebaya sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO.
Tingginya animo perempuan Indonesia dalam menggunakan kebaya dan kain
nusantara berdampak positif pada kemajuan ekonomi dari industri berbasis budaya.
Dalam kesempatan pameran dagang Indo Leather & Garment Expo 2022 di JIExpo Kemayoran ini, Pertiwi Indonesia ikut aktif mengambil bagian dalam memamerkan kebaya “Kebaya Menuju UNESCO”.
Dengan menginisiasi fashion show dan talkshow selama pameran berlangsung.
Fashion Show pada tanggal 25 Agustus 2022 dengan melibatkan anggota dari DP Pusat dan DP Daerah.
Beragam jenis kebaya ditampilkan, Kebaya Kutu Baru, kebaya Kartini, Kebaya Kerancang atau Encim dan Kebaya Noni dipadukan dengan kain hasil akulturasi budaya dari berbagai daerah.
Hal ini menunjukkan bagaimana berkebaya tetap relevan dengan gaya hidup masa kini dan ikut berevolusi sejalan dengan perubahan jaman.
Kemudian Talk Show Barisan Berkebaya Menuju UNESCO yang akan dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus 2022.
Shinta Omar Ketua I Pertiwi Indonesia menegaskan Bahwa Kita siap berkolaborasi untuk pendaftaran kebaya ke unesco, Kita bergerak di daerah daerah dimana Pertiwi mempunyai DPD untuk merangkul semua generasi agar keberadaan kebaya semakin besar gaungnya.
Kita juga sedang melakukan riset
Dan bekerjasama dengan media nasional untuk mensosialisasikan kebaya ke seluruh Indonesia tuturnya.
Miranti Serad Ginanjar selaku Ketua II Pertiwi Indonesia menyatakan Barisan Berkebaya di inisiasi oleh Pertiwi Indonesia dengan mengajak Komunitas lain, dimana sudah bergabung 24 komunitas besar, salah satunya PSMTI yang di ketuai oleh Dr Dewi Susilo Budhihardjo, yang peduli terhadap kebaya.
Kegiatan Barisan Berkebaya yang terbaru adalah ikut mengawal Bendera Pusaka di cawan monas dan kirab pada perayaan hari kemerdekaan RI ke 77.
Saya berharap kegiatan ini akan semakin menyatukan semangat dan upaya untuk lebih memasyarakatkan berkebaya beserta segala tradisi dan kearifan lokalnya jelas Miranti.
Barisan Berkebaya memberikan dukungan kepada Pemerintah Indonesia dalam upaya mendaftarkan kebaya menjadi warisan budaya tak benda Single Nomination yang diakui UNESCO.(Guruh)