Jakarta,TeNarnews.Com/ Media Cyber Indonesia, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) menjadi lokomotif dalam mengembangkan umkm, karena umkm merupakan tulang punggung perekonomian nasional dan didominasi oleh perempuan,”hal ini di katakan oleh Yuli Shinta Novianti selaku Ketua Iwapi kota balikpapan di lokasi acara Rakernas IWAPI ke-IV pada 22 hingga 24 Oktober 2025 lalu di hotel Shangri-la Jakarta.
Yuli sebagai sosok perempuan tangguh,penuh semangat menegaskan bahwa Iwapi sangat diperlukan peran aktifnya dalam pemberdayaan ekonomi perempuan, sekaligus sebagai motivator dan pelaku dalam pertumbuhan ekonomi,terutama melalui sektor umkm
Ia juga mengapresiasi support pemkot balikpapan terhadap umkm dengan melalui beberapa program, “jadi sinergitas tentang penguatan ekonomi kini bisa sejalan yang secara konsisten, mencakup pembukaan peluang kerja dan perluasan pemasaran untuk umkm yang berada dibawah naungan Iwapi kota balikpapan, ” jelas Ketua Srikandi Pemuda Pancasila Kota balikpapan.
Selain itu pihaknya juga melakukan kegiatan bakti sosial sebagai agenda tahunan berupa pembagian sembako yang dilakukan untuk membantu program pemerintah dalam pemulihan ekonomi rakyat, serta pengembangan terhadap pelaku umk dan umkm dengan melakukan seminar dan bazar untuk menggerakkan ekonomi pelaku umkm untuk bisa bangkit dan semangat untuk menngembangkan usahanya masing masing.
Sebagai Ketua APJI kota balikpapan,Yuli sangat
mendukung program pemerintah, terutama program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, untuk mewujudkan Generasi Emas 2045 dengan fokus pada kesejahteraan generasi muda “tentunya kami sangat mendukung penuh program pemerintah demi menciptakan generasi emas tahun 2045, melalui SDM yang unggul, sehat dan berdaya saing.
agar kemudian memastikan setiap makanan yang disajikan aman,higienis,dan memiliki standar gizi yang baik dan layak di konsumsi bagi anak anak penerima manfaat, “tegasnya
Menurutnya, program MBG sebagai wujud komitmen untuk membangun tidak hanya berfungsi sebagai upaya pemenuhan gizi anak anak sekolah, tetapi juga dinilai mampu untuk menggeliatkan perekonomian rakyat kecil di berbagai daerah, dengan cara mengintegrasikan rantai pasokan lokal yang melibatkan UMKM, petani dan nelayan yang kemudian akhirnya memacu swasembada dan ketahanan pangan.(dp)


