Oknum Polres Empat Lawang menghalangi wartawan mau Meliput
TENARNEWS TV9
EMPAT LAWANG
SUMATERA SELATAN, – Bermula saat wartawan media online Netralitasnews.com Sadam Husien berkunjung ke – Mabes Polres Empat Lawang hendak menggali informasi pemberitaan, Jum’at (01/04/2022) pagi.
Pada saat hendak masuk menuju perkarangan wilayah kantor Polres tiba – tiba dicegat oleh salah seorang anggota Polres yang sedang berjaga di Pos penjagaan yang bernama FERI.
“Stop, stop !” tukas FERI dengan keras.
Lalu wartawan berhenti dan mematikan mesin.
” Ada apa pak ?” tanya wartawan.
” itu kenapa yang menumpang motormu tidak menggunakan helm ?” tanya FERI.
” Silahkan turun dan berjalan kaki saja pak ! ” Pinta FERI kepada wartawan menyuruh penumpang untuk berjalan kaki menuju ketempat parkiran Polres, sedangkan wartawan dipersilahkan menuju parkiran.
Namun pada saat wartawan hendak menyalakan mesin motor, tiba – tiba FERI mencegah lagi dan menanyakan kamu mau kemana dan dari mana.
” sebentar, sebentar ! ” ujar FERI.
” kalian mau kemana dan dari mana ? ” tanya FERI Lagi.
” Kami dari media pak, mau menemui Kasat Narkoba, ” jelas wartawan.
Lalu FERI menyuruh wartawan untuk turun dari motor dan duduk didepan Pos.
” Nanti dulu kalau begitu, kamu duduk dulu disini ! ” ujar FERI.
Lalu FERI memerintahkan anggotanya untuk memanggil Anggota Satlantas.
” Panggil Lantas ! ” teriak FERI.
” Tilang motor ini !, perintah FERI dengan nada keras.
” Catat ini nama saya !” bentak FERI lagi, sembari menunjuk dan memperlihatkan nama yang ada dibajunya.
” Saya yang menilang!” bentak FERI menantang wartawan.
Lalu wartawan meminta izin untuk memberitahu rekan kerjanya yang tidak jauh dari lokasi karena kerja Tim.
” sebentar pak !”, ujar wartawan,
” Saya mau memberitahu teman saya dulu, ” ujarnya.
Lantas FERI tidak mengizinkan wartawan untuk memberitahu temannya, tiba-tiba anggota penjaga yang lain mendekati wartawan yang posisinya sudah di dekat motornya.
” Mana konci motor, mana konci motor ?” Tanya anggota dengan keras, sini ! Berikan ke saya, ” bentaknya sambil merampas konci motor ditangan wartawan.
Karna wartawan merasa bahwa belum ada kejelasan hukum untuk menyerahkan motor, maka wartawan menolak permintaan anggota, dan mempertahankan motornya.
Lalu anggota merangkul wartawan sambil menggaet lengan serta badan wartawan dengan kuat.
Lalu berdatangan beberapa anggota Polres yang lainnya dan salah seorang anggota yang tampak lebih senior merangkul wartawan dan mengajak masuk kantor Polres.
Saat sudah tiba didepan penjagaan tamu, lalu wartawan langsung diintrogasi oleh anggota tersebut, sambil menunjuk – nunjuk ke muka wartawan dan menanyakan masalah kelengkapan atribut kendaraan bermotor.
Setelah diintrogasi lalu wartawan diajak lagi oleh anggota yang lainnya mengarah kedekat ruangan Reskrim.
Saat tiba ditempat itu sontak anggota berkerumun dihadapan wartawan dan menanyakan ada apa, dan salah seorang menanyakan kelengkapan surat-surat motor.
Saat wartawan mengeluarkan dompet dan memberikan STNK, salah seorang anggota lainnya hendak merampas dompet wartawan, dan wartawan tetap mempertahankan dompetnya untuk tidak dirampas oleh anggota.
Karna wartawan tidak mau memberikan dompet, maka anggota tersebut menonjokkan botol Aqua yang dipegangnya ke perut wartawan sebanyak dua kali sambil mengatakan ” tuja tulah kau ni, ku tuja kau ! (saya tusuk kamu), ujar anggota tersebut.
Wartawan hanya terdiam saja sendirian dan tidak tau berbuat apa lagi, karna diperlakukan seakan – akan telah melakukan kesalahan besar.
Kemudian salah seorang anggota yang datang dari ruangan Reskrim merangkul wartawan dan mengajak untuk masuk keruangannya.
Saat tiba diruangan tersebut lalu anggota tersebut mengatakan dengan nada yang tenang.
“Yang dibuat cak ini bukan kau bae” ujarnya. (bukan kamu saja yang diperlakukan seperti ini). Ujar anggota yang dari ruang reskrim
Belum selesai orang tersebut bicara, lalu FERI masuk keruangan dan memanggil wartawan untuk menghadap Waka Polres.
” mana tadi, mana tadi ? ” Sentak FERI, menanyakan keberadaan wartawan.
” kalau motor itu lolos, saya berhenti jadi Polisi “, tukas FERI sambil membentak.
Ahirnya wartawan bertemu dengan Waka Polres dan diajaknya masuk keruangan, dimediasi hingga akhirnya ditilang.
Atas peristiwa tersebut sampai tugas wartawan yang tadinya hendak meliput menjadi terhambat.
Hingga berita ini di tayangkan, tidak tahu jelas apa sebenarnya salah Wartawan, sampai terkesan di perlakukan seolah – olah terduga seorang teroris.
APRIANTO ST /sumsel (Rls/ lk ).