Tenarnews.com- ,Melestarikan budaya Nusantara adat leluhur tanah pulau seribu masjid Himpunan Masyarakat Lombok Rantau Diaspora (Himalo) terus mengadakan pengajian ritual kemisan malam Jumat.15/6/23.
Kali ini, dilakukan di rumah kediaman sekjen Himalo L.Herman dengan host Sem, pengisi tausiyah Mamiq Fauzi, pembacaan berzanji ust.Husni Harus, doa penutup TGH.Abdul Karim. Hadir juga Mamiq Gede (Penasehat) PLT ketua umum Hery Sibyan bersama pasukan Bale dan pengurus serta anggota lainnya.
Pengajian yang sudah menjadi agenda peguyuban terus dilestarikan sebagai ajang silaturahim antar pengurus dan anggota guyub dengan agenda acara meliputi pembacaan Yasin, zikir/tahlil, berzanji dan tausiyah.


Dalam perbincangan pelagak lekong belah istilah Sasak atau diskusi guyub bersama Kaban bapak Sofyan yang baru tiga minggu menjabat kepala perhubungan NTB di Jakarta. Membuka perbincangan hangat hal pembenahan pola kerja pelayanan yang akuntabel, profesional, progresif bahwa;
” NTB kita memiliki semboyan Gemilang hanya setelah saya melihat keberadaan kantor penghubung masih perlu menata diri untuk menuju gemilang. Agar berjalan lancar rapi keberadaan kantor penghubung dapat dirasakan mamfaatnya membantu pemerintah NTB perlu penataan dengan berorientasi Global “. Terangnya.
Lanjut beliau; ” Anjungan TMII sebagai miniatur Indonesia terkhusus NTB haruslah mencerminkan kedaerahan dan petugas pelayan anjungan wajib menguasai adat budaya sejarah NTB baik Lombok, Sumbawa dan Bima sehingga dapat memberikan informasi yang kholistik, konferhensip terhadap daerah dan ragam budayanya. Anjungan harus dikelola transparan, profesional, akuntabel, karena ini milik daerah/negara digunakan untuk keperluan memajukan daerah harus kita kontrol bersama”. Jelasnya.
Sementara sekjen Himalo L.Herman yang sangat paham dengan kondisi kedua aset daerah ini baik kantor perhubungan dan anjungan TMII bersepakat atas pandangan Kaban yang baru ini.
” Bahwa ke depan perlu pembenahan progresif agar kedua ujung tombak pelayanan daerah di jakarta ini dapat mencerminkan budaya daerah. Tamu luar yang ingin belanja ciri khas daerah atau berwisata dapat ditemukan di anjungan NTB atau di kantor penghubung dengan cara kerjasama kolaborasi dengan Himalo”. Tuturnya.
Presiden forum kebangsaan Samianto yang juga wakil ketua Himalo berpandangan; ” Selama ini, pemerintah daerah kurang mengoptimalkan kerjasama kolaborasi kelembagaan bersama peguyuban di Jakarta. Padahal peguyuban terkhusus Himalo memiliki semua asfek SDM yang dibutuhkan daerah. Himalo melihat ini moment yang perlu di realisasikan bersama wujud keseriusan Himalo menjadi mitra pemerintah baik daerah maupun pusat sejak awal. Sinergitas perlu dikembangkan dalam dunia global guna mewujudkan percepatan pelayanan menuju NTB gemilang, Indonesia jaya sejalan dengan program pusat dan daerah”. Pungkasnya.

Dalam perbincangan pelagak lekong belah/diskusi disepakati pengurus Himalo agar lebih inten memberikan masukan dan saran untuk kemajuan daerah.
Acara berjalan lancar Hidmat penuh kekeluargaan terasa di kampung sendiri karena dapat berjumpa bersama keluarga besar Lombok di tanah rantau. Pelecing makanan khas memasuki arena bertanda acara berakhir ditutup dengan begibung bersama.(Red)
