Bogor- TeNarNews)/ SIBER Media Indonesia,-Inisial BR melalui CV. Sofia Konveksi selaku Vendor menyetujui kerjasama pengadaan seragam untuk yayasan Bogor Center School ( Borcess ) berlokasi Jln.Salabenda Raya Parakan Jaya Kec. Kemang yayasan pendidikan milik Muztahidin. Di dalamnya berdiri lembaga pendidikan SD, SMP, SMA😌SMK, PT Kerjasama ini berawal sekitar tahun 2015 bersama Muztahidin selaku ketua yayasan pada waktu itu.Barang seragam Borcess mulai di produksi dalam jumlah besar 1000 stel ke atas. Memasuki tahun 2016, seragam yang masuk dengan jumlah yang besar, dalam realisasi pembayaran sering tertunda. Sehingga pihak vendor terus dirugikan karena harus membayar bunga pinjaman ke pemberi pinjaman. Karena, sering telat bayar oleh pihak Muztahidin.Memasuki tahun 2017 akibat pembayaran Muztahidin yang Morat marit, kondisi keuangan vendor semakin melemah. Atas kesanggupan yayasan dari lisan Muztahidin. Inisial B R memberanikan menyediakan asetnya sendiri ke bank BRI Syariah Kebon Jeruk untuk tambahan suntikan modal guna terus memproduksi seragam yayasan pendidikan milik Muztahidin.
Dari sinilah awal petaka dimulai hingga tahun 2024 perjanjian kerjasama yang saling menguntungkan tidak terjadi. Pihak CV Sofia Konveksi gulung tikar dibuat Muztahidin karena pembayaran yang amburadul. Sementara bank terus menagih, aset pihak vendor pun melayang. Saat ini pihak CV. Sofia Konveksi menuntut agar aset dapat dikembalikan.
Yang lebih mengerikan menurut penuturan lansung B R, CV. Sofia Konveksi selaku pihak Vendor setiap menagih pembayaran saudara Muztahidin melakukan tindakan keji menyekapnya dan memaksa melayani nafsu bejatnya di ruangan kantor kerjanya sendiri.
Ketua yayasan pendidikan waktu itu yang di dalamnya terdapat ribuan anak bangsa menimba ilmu akan sangat berbahaya melihat kekejaman ketua yayasannya berani dengan sadar melakukan pelecehan terhadap seorang perempuan yang telah banyak membantu kemudahan mendapatkan seragam sekolah. Perempuan yang tidak berdaya dimanfaatkan sebagai budak nafsu jahatnya.
Muztahidin Al Ayyubi begitulah dikenal banyak orang sebagai pemilik yayasan juga menurut penuturan beberapa sumber yang siap bersaksi telah banyak melakukan pelecehan seksual terhadap anak muridnya. Mereka yang telah dijadikan budak nafsunya enggan melapor karena sebagian diancam dan sebagian sudah dapat dibungkam dengan kekuatan uang sogokan.
Saat ini B R bersama pengacara nya telah menempuh jalur hukum untuk mencari keadilan atas perkara yang menimpanya agar Muztahidin mau melunasi dan bertanggung jawab mengembalikan aset yang sudah dijaminkan ke bank BRI.
Pihak kami sudah semua dipanggil oleh penyidik dan dimintai keterangan tinggal pihak M.. Sudah puluhan tahun saya mencari keadilan agar semua kerugian dan aset saya saudara Muztahidin tanggung jawab. Saya percaya Presiden Indonesia sangat mencintai rakyatnya masih melindungi warganya yang dizolimi”. Tutur nya pada media.
Surat LP yang kami tunggu dari kepolisian, Tutur beliau BR tidak kunjung keluar malah kami dikasih surat SP2HP. Kami warga negara pencari keadilan sudah menunggu selama 3 bulan belum ada jawaban yang clear. Semoga dengan suara media sebagai corong Pemerintah ini akan didengar
Terutama ke Gubernur Jawa Barat “KDM” dan Presiden terhadap tuntutan warga bangsa yang mencari keadilan di negri sendiri. ( Tim Investigasi media SIBER INDONESIA/ TENARNEWS TV)