POLRI DI BENCI TAPI DIRINDUKAN
Tenarnewstv9.com- Jakarta- Diskusi publik Polri di benci Polri di rindu berlansung meriah. Diikuti aktivis jari’98, aktivis LSM, Mahasiswa dan penggiat lingkungan hidup serta aktivis sosial lainnya. Berlansung di hotel bintang Pasar Baru Jakarta Pusat. Diskusi dibuka tepat pukul 14.20.wib sampai selesai. 9/6/22.
Diskusi yang diinisiasi oleh Jari’98 dengan modirator Abdullah mencermati kondisi kekinian kebangsaan terhadap kinerja polisi serta pandangan masyarakat luas terhadap institusi Polri menjadikan tema ” Polri Di Benci Dan Dirindu”.
Diawali dengan pembukaan pengantar sangat inspiratif oleh Bung Arwandi dari jari’98,” Diskusi kali ini patut kita apresiasi yang di gagas oleh Jari’98. Sehingga kita bisa bersua bertatap muka bersama setelah lama kita hanya beraktivitas lewat zoom. Polri kita di benci tapi rindu subah ungkapan mengingat kita pada bait lagu. Tema ini sengaja kita angkat melihat kinerja Polri semakin disoroti oleh masyarakat. Kedepan kita akan bahas dengan nara sumber kita yang semua sudah hadir yang sengaja diundang untuk itu”. Ungkapnya.
Stanis, “Presisi adalah semboyan dan budaya yang dibangun yang digalakkan masa kepemipinan Kapolri saat ini. Stanis lebih menyoroti Polri ke depan harus lebih mengedepankan pencegahan daripada penindakan dan dengan mencintai masyarakat Polri akan selalu dicintai”. Ungkap beliau.
Wibowo, ” Diawal menjabat Kapolri respon positif publik naik dengan jargon Presisi. Akhi – akhir ini agak menurun kepercayaan publik terhadap kinerja polisi. Trnsparansi, responsibility perlu digalakkan untuk menaikkan kembali reting kepercayaan masyarakat atas kinerja polisi. Pemberantasan Pungli dan pelayanan cepat administrasi atas laporan masyarakat harus cepat ditindaklanjuti. Ini juga menjadi sorotan yang perlu segera di perbaiki. Untuk memulihkan kepercayaan masyarakat”. Ungkapnya.
Syarif, “Netralitas tetap di jaga, selalu menjaga profesional selalu mengayomi, Jgn ada kriminalisasi ulama ini yang harus terus dijaga”. Ungkapnya.
Sunarti, “sebagai orang lapangan saya
selalu melihat tindakan polisi kurang adil ganas sama rakyat dalam menindak. Kami merindukan polisi tegas menindak koruptor. Kita perlu hadirkan Polri. Jangan tebang pilih. Kita dukung Polisi dalam semua tugasnya”. Jelasnya.
Acara berjalan sangat meriah beberapa catatan dari media agar Polri dalam rangka menjadikan polisi dicintai agar Program Presisi yang 16 aitem sebagai agenda prioritas untuk dijalankan oleh semua institusi Polri secara menyeluruh. Perlu adanya perubahan kurikulum di tubuh Polri agar pendekatan lebih humanis upaya mewujudkan konsep mengayomi melayani pada masyarakat lebih terasa. Demikian acara selesai ditutup dengan bersama menyanyikan lagu padamu negri.(Gdr)