Bang Zul Sosok Yang Pas Pimpin Jakarta
Jakarta,Tenarnews.com,-Indonesia akan mengelar hajatan mencari pemimpin untuk menduduki jabatan kepala daerah baik gubenur, bupati dan walikota 2024. Pasca sukses hajatan pilpres Indonesia kembali menggelar pesta demokrasi lima tahunan ini. Tentu semua daerah akan berpacu untuk menghadirkan pemimpin yang amanah pro rakyat berdasarkan selera dan kondisi kewilayahan.
Banyak pemimpin yang sudah hadir terlebih dahulu bahkan ingin maju lagi memimpin di Jakarta kembali. Dengan latar belakang dan gaya yang beragam dari disiplin ilmu yang berbeda. Semua hadir dengan jejak prestasi dan juga menyisakan pekerjaan rumah yang belum tuntas.
Menakar pimpinan masa depan Jakarta dalam kondisi ekonomi global yang sedang sakit. Perlu jurus jitu dan pemimpin visioner yang berjiwa entrepreneur yang dapat membawa dan membuka ruang investasi seluas-luasnya untuk kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Pemimpin model ini yang dibutuhkan sekarang, mampu melakukan akselerasi pembangunan menebar kesejahteraan bagi semua kalangan. Gaya dan model pemimpin lama yang mengandalkan APBN, APBD sudah tidak lagi sesuai dengan kondisi saat ini. Sebaliknya zaman sekarang dibutuhkan trobosan dan lompatan baru.
Adalah Bangu Zul sapaan akrab beliau mantan Gubenur NTB dari partai PKS. Beliau sukses memimpin NTB pasca Gubenur TGB. Sebagai kader PKS yang teknokrat, moderat, syarat pengalaman pernah menjadi anggota DPR RI. Doktoral lulusan tekhnologi industri Inggris ini sangatlah pas terhadap kondisi daerah Jakarta sebagai kota perdagangan dunia dan industri.
Semangat kolaborasi menggabungkan kekuatan kampus, praktisi di bidangnya, pelaku ekonomi. Merangkul semua elemen masyarakat adalah langkah strategis dapat mewujudkan cita – cita pembangunan yang merata berkeadilan untuk peningkatan taraf hidup kesejahteraan masyarakat luas. Menghadirkan investasi tanpa melulu mengandalkan dana pusat APBN adalah syarat maju berkompetisi. Ini akan bisa terjadi manakala pemimpin Jakarta berani dan memiliki mitra kerja serta berjiwa entrepreneur.
Pemimpin itu harus dapat merekatkan, menyatukan warga bangsa, hadir melayani untuk semua bukan hanya buat golongan/kelompok tertentu. Berdiri di atas memayungi semua lapisan masyarakat dan untuk semua golongan tanpa perbedaan. Pemimpin itu siap menderita sebagaimana para tokoh – tokoh funding fathers kita tempo dulu. Dapat merasakan penderitaan warganya. Orientasi pemimpin masa sekarang dan akan datang adalah pelayanan prima keteladanan bukan berdiam diri hanya memerintah dan meminta laporan. Itu cara memimpin yang keliru.
Memimpin adalah amanat harapan dan cita – cita rakyat yang dititipkan di pundak kita, untuk diperjuangkan dalam tindakan nyata dengan berpihak seluas- luasnya untuk kepentingan publik. Inilah makna sejati leluhur kita memilih jalan bentuk negara Republik. Artinya segala bentuk perundang – undangan atau kebijakan dihajatkan untuk kepentingan publik bukan kelompok maupun golongan tertentu.
Sudah 78 tahun kita merdeka di bangsa besar kaya raya masih terjadi ketimpangan yang menganga antara kaya miskin khusus daerah Jakarta dan umumnya di Indonesia. Sangat dirasakan perbedaan dan gaya hidup antara kelompok golongan mereka yang kaya dan miskin. Sejatinya sebagai bangsa yang dikenal luas dengan ikon negri terbesar muslim dunia haruslah mencerminkan penduduk yang Baldatun Thoyyibatun Warabbun Gafur negri yang penduduknya sejahtera lahir Bathin. Inilah makna dari ajaran Pancasila memberikan berkah pada sekeliling penduduknya aman damai sejahtera adil makmur sentosa.
Selamat datang pemimpin Jakarta yang dapat merasakan amanat penderitaan warganya. Memperjuangkan hak publik, menjadi teladan bagi semua, dapat menyuguhkan/menyatukan warganya, pelayan warganya, memberikan harapan hidup yang lebih baik, dari manapun latar belakang para calon Gubernur datang. Masyarakat Jakarta mendambakan keadilan kemakmuran kebersamaan kompak utuh bersatu untuk kejayaan kehidupan yang bermartabat dalam ridho ilahi menuju Indonesia Jaya.
( Presiden Forum Kebangsaan : SAMIANTO )