
Jakarta ,Tenarnews tv9, _Keistimewaan Idul Fitri yang Lahirkan Nilai Kemanusiaan yakni menghargai dan menghormati harkat dan martabat kemanusiaan. Hal ini di sampaikan Amirsyah Tambunan
Sekjen MUI yang juga ketua Majelis Pendayagunaan Wakaf PP Muhammadiyah saat menjadi khotib salat Idulfitri di Perguruan Muhammadiyah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (10/4/24). Buya Amirsyah menyatakan, setiap momen Idulfitri terdapat keistimewaan untuk meningkatkan hubungan sesama manusia, pertalian kerabat dan interaksi sosial dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara.Dalam ajaran Islam telah diatur, bahwa menjalin hubungan baik hubungan sesama manusia (hablum minan-naas) secara seimbang dengan hubungan kepada Allah (Hablum minallah).Mengingat sesama manusia tak luput dari salah (khilaf), baik kesalahan disengaja maupun tidak disengaja kepada keluarga, saudara, tetangga, maupun teman dan kerabat. Untuk itu Idulfitri berarti kembali kepada fitrah kemanusian berupa kesucian dari dosa.Marilah kita perbaiki dengan bermaaf-maafan berdasarkan ayat al Qur’an dalam Surat An-Nuur ayat 22:
وَلْيَعْفُوْا وَلْيَصْفَحُوْاۗ اَلَا تُحِبُّوْنَ اَنْ يَّغْفِرَ اللّٰهُ لَكُمْ ۗوَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
“…Hendaklah mereka saling memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Allah Mahapengampun lagi Mahapenyayang. kata Amirsyah dalam khotbah Idul Fitri 1445 H. Betapapun banyaknya Ancaman, Gangguan, Hambatan dan Tantangan (AGHT), akan tetapi setiap manusia bertekad untuk mempertahakan fitrah kemanusiaan dengan memperbaiki hubungan sesama manusia dengan hubungan kepada Allah melalui shalat lima waktu dengan Allah Yang Maha Pencipta.
“Pada prinsipnya dengan merayakan Idulfitri, kita bersama-sama diajarkan untuk kembali kepada jati diri manusia,” ucap Amirsyah.
“Kita ini makhluk yang sangat lemah, sehingga kita membutuhkan pertolongan dan perlindungan Allah Swt untuk bersandar di mana saja dan kapan saja,” tambahnya.
Sebagai makhluk sosial, manusia sangat butuh kerjasama dan bantuan sesama manusia, khususnya orang-orang terdekat dalam bermasyarajat, berbangsa dan bernegara.
Maka itu, keistimewaan Idulfitri melahirkan nilai kemanusiaan dengan cara; pertama, menanamkan dimensi teosentris atau ketuhanan yang mengajarkan kepada umat agar manusia wajib hidup damai. Konflik dalam bentuk genosida yang di lakukan Israel kepada Palestina di Gaza merupakan pengkhianatan nilai-nilai kemanusiaan.
Kedua, menanamkan dimensi antroposentris atau kemanusiaan (insaniah) agar manusia hidup berdasarkan wujud teosentris dan antroposentris. “Memiliki nilai-nilai asasi yang bersifat ke Tuhanan dan kemanusiaan.Ketiga, dimensi alam (kauniyyah) bahwa alam diciptakan oleh Allah untuk dikelola manusia dengan baik agar terhindar dari perusakan lingkungan seperti mengeksploitasi tambang dengan rakus, tamak, dll pungkasnya.( Red ,01)



