11 Oktober 2024

Jawaban Kapolri Jenderal Listyo Kasus Brigadir J

0

Jakarta,Tenarnewstv9.POLRES Metro Jakarta Selatan menerima dua laporan terkait baku tembak yang terjadi di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. 

Dua laporan itu dibuat oleh istri Sambo, Putri, usai penembakan. Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan kedua laporan itu ditujukan kepada Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. “Kami menerima LP atau laporan polisi dari Ibu Kadiv Propam (Putri) dengan pasal persangkaan (Pasal) 355 dan 289 (KUHP)” kata Budhi saat konferensi pers Selasa (12/7).

Keberadaan laporan itu juga kembali dipertegas oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Ia menerangkan laporan itu terkait percobaan pembunuhan dan kekerasan terhadap perempuan. “Tentunya rekan-rekan semua mendapatkan informasi terkait dengan kasus itu, di mana kasus ini kasus pidananya ada 2 laporan polisi, yang pertama terkait dengan percobaan pembunuhan, kedua terkait ancaman kekerasan terhadap perempuan, Pasal 289,” kata Sigit.

Kedua laporan itu ditangani oleh Polres Metro Jakarta Selatan. Sigit meminta agar penyelidikannya dilakukan dengan prinsip scientific crime investigation. “Dua kasus ini saat ini ditangani oleh Polres jaksel dan tentunya saya sudah minta agar penanganannya betul-betul ditangani dengan menggunakan prinsip-prinsip yang berlaku, yaitu bagaimana kita mengedepankan scientific crime investigation,” kata Sigit.

Baku tembak itu terjadi pada Jumat (8/7) sore. Berdasarkan keterangan polisi, Brigadir Yosua hendak melakukan pelecehan kepada Putri yang sedang berada di kamar. Ia juga menodongkan pistol kepada Putri. Namun aksinya ketahuan oleh Bharada E setelah mendengar teriakan tolong dari Putri. Yosua lalu melepaskan tembakan ke arah Bharada E, namun meleset. Bharada E kemudian balas menembak.

Aksi saling tembak itu menewaskan Yosua. Sementara Bharada E tidak terluka karena ia berlindung di balik tangga saat melepaskan tembak……

Samianto muthohar . forum kebangsaan

.

Presiden Forum Kebangsaan berkomentar, ” Presisi yang jadi semboyan polisi saat benar benar diuji publik sejauh mana implementasinya di lapangan. Memperhatikan kejadian ini banyak kejanggalan karena terjadi di rumah dinas yang tentunya sudah memiliki protap dalam tugas dan pengawasan CCTV. 

Tentu perkara ini sangat mudah bagi institusi polri untuk mengungkapkan kebenaran fakta hukum yang sebenarnya jika dilakukan dengan profesional sebagaimana semboyan Presisi. Sebagai pelindung pengayom masyarakat haruslah dapat memberikan rasa aman sehingga masyarakat dapat percaya. Ini adalah ujian polisi memperbaiki citranya di tengah masyarakat”. Jelasnya. (Tim investigasi Tenarnewstv9)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *