Melihat gerakan kepemudaan yang bernaung di wadah KNPI yang sudah sangat carut marut dengan masih terbelah sehingga menimbulkan dualisme kepemimpinan masih saja bertahan belum ke arah penyatuan. Gema persatuan ke arah KNPI satu sudah sering didengungkan oleh semua OKP di semua tingkatan baik pusat maupun daerah. Niat baik tsb sampai saat ini semua hanya suara gemuruh yang menghiasi cakrawala tanpa tindakan nyata. Sangat sulit diimplementasikan jika kemudian OKP masih terus bermain olah mengolah apalagi gerakan ke arah penyatuan hanya dimainkan oleh sekelompok pengurus OKP yang tidak miliki basis ke bawah.

Dalam diskusi jumatan yang diadakan forum kebangsaan yang dihadiri berbagai elemen pemuda dan masyarakat baik kalangan mahasiswa, aktivis, LSM, Ormas dan OKP. Selalu menyayangkan KNPI terbelah terus, sampai kapan pemuda mau menyelesaikan masalah yang dibuat sendiri. Pemerintah sudah berupaya menyarankan semua islah kembali ke khittoh pemuda. termasuk di zaman menpora Imam Nahrawi yang ingin sekali melihat pemuda bersatu dalam rumah KNPI tanpa perpecahan.
Bung Arwandy selaku sekjen umum OKP Patriot Bela Bangsa bicara, “Gagasan ke penyatuan sudah dari dulu dilontarkan oleh semua, tapi nyatanya sampai sekarang hanya masih dalam wacana belum menuju tindakan nyata yang ditunggu masyarakat. Karena itu, dalam momentum bersejarah ini, dimana kita sudah diterpa badai covid selama dua tahun. nyaris semua ekonomi lumpuh total semua sektor ekonomi macet. Maka saya menyerukan satu KNPI harga mati untuk kemajuan kita semua generasi setelah kita”. Pungkasnya
Sementara Bung Hamdan selaku pengurus Ormas NWDI Jakarta Barat berpandangan “Ayo semua duduk bersama sambil ngopi kembali ke model leluhur musyawwarah mufakat. Asal kita mau bersama untuk melaksanakan amanah Ibu Pertiwi. Persatuan Indonesia. Selaku ormas saya sangat merindukan pemuda dapat merekatkan diri, jangan mau dipecah belah pihak manapun termasuk politik partai. Dst. Setop perpecahan, setop adu domba, setop olah mengolah. Satukan kata dan perbuatan itulah pesan leluhur bangsa kita. Mari satukan KNPI kita. Pemuda/i Indonesia jaya.” Demikian urainya.
Sukarya Putra Ketua Umum Jaringan Aksi Mahasiswa Hukum Indonesia (JAMHI) berpandangan terkait kondisi KNPI saat ini. “Baru saja kita melihat acara forum Tidak ada Pemuda Satu bila masih ada beberapa DPP KNPI masih di abaikan. Mengindahkan satu OKP saja tidak boleh apalagi setingkat DPP KNPI versi hasil Kongres lain. Itu artinya puzle² masih berantakan dan butuh kearifan dalam memandang KNPI sebagai pemilik OKP. Bahwa sejatinya OKP lah suplier pemimpin di KNPI, bila tdk ada OKP maka KNPI tidak ada. Apalah artinya Kongres Bersama namun masih menyisakan masalah. Percuma membabat pohon pisang bila masih berpotensi keluarkan Tunasnya. Artinya sampai kiamat pun pemuda akan tetap sendiri dan tak akan bersatu”. Paparan beliau dengan garang.
Sebagai aktivis kepemudaan dan pelaku sangat mafhum apa yang terjadi di tubuh KNPI ini sehingga sampai dua priode ini masih saja terbelah akibat salah urus. Kecendrungan segelintir oknum yang memanfaatkan organisasi kepemudaan ini masih mewarnai agenda penyatuan KNPI dengan munculnya OKP yang merasa dapat mengatur KNPI. Hal yang aneh adanya beberapa ketua umum yang menahkodai lebih dari satu OKP semesetinya hal sprti ini tidak boleh terjadi untuk KNPI yang lebih profesional bermartabat. Ayo lakukan kongres yang bermartabat dengan cara yang benar dan mengajak semua OKP mematuhi AD/ART yang berlaku.
Demikian catatan kecil hasil diskusi jumatan forum kebangsaan yang diisi tokoh² muda visioner berintegritas sebagai generasi masa depan bangsa. 8/10/21.(SM)