19 September 2024

BANJIR DUKUNGAN INGINKAN ABAH UHEL PIMPIN NASDEM NTB

0

Oleh : Didin Maninggara
(Episode 3)

Pada episode 3 ini, saya ingin menggarisbawahi salah satu fenomena penting dalam politik kepartaian terkini. Yakni, partai manapun mencari pemimpin terbaik berbasis rakyat. Untuk semua tingkat, mulai dari kabupaten/kota, provinsi hingga pusat.

Fenomena ini menjadi trendy, tatkala demokrasi dilirik dari bingkai pandang eksistensi keberadaan partai untuk menarik massa sebanyak-banyaknya.

Dengan strategi itulah, saya menganalisa politik kepartaian dengan pendekatan empirik, bahwa demokrasi itu bukan sekedar rutinitas sirkulasi meraih kekuasaan politik dan politik kekuasaan lima tahunan.Tapi juga, demokrasi mencari kader-kader partai dari partai manapun.

Suka tidak suka. Setuju tidak setuju. Ini kenyataan. Pemimpin partai bisa datang dari manapun, jika menyangkut kebutuhan partai. Ya, itu tadi. Mencari pemimpinnya berbasis massa, lantaran sejatinya partai ingin memiliki massa yang banyak.

Jika fenomena itu ditarik ke dalam perspektif Partai NasDem Provinsi NTB, maka menjadi lumrah muncul keinginan banyak kalangan, khususnya di internal menghendaki TGH Suhaili Fadhil Thohir memimpin Partai NasDem di provinsi ini, menggantikan Muhammad Amin yang meninggal dunia pada 7 Agustus lalu di Sumbawa Besar.

Keinginan tersebut, saya pandang realistis, lantaran mengandung unsur realitas politik lokal. Seiring pula dengan fungsi partai tempat penyiapan pemimpin, dalam hal ini pemimpin NTB ke depan.

Sejauh pengamatan saya dari jarak jauh, Abah Uhel, nama populer Suhaili memiliki jejak digital yang bisa menjadi bukti pada kekuatan figurnya sebagai pemimpin yang punya basis massa kuat se NTB.

Berdasarkan informasi dari beberapa kader militan, Abah Uhel sedang banjir dukungan menginginkan jadi nahoda baru Partai NasDem NTB. Dukungan juga datang dari pihak luar NasDem.

Selama memimpin Golkar NTB dan dua periode menjabat Bupati Lombok Tengah, menjadi modal politik sekaligus rekomendasi politik untuk dikomunikasikan Suhaili ke DPP Partai NasDem, apalagi bisa langsung dengan bigbosnya Surya Paloh.

Sebagaimana telah saya tulis di episode sebelumnya, bahwa Abah Uhel dan Surya Paloh pernah membangun sinergitas dan kerjasama yang baik, saat ia berpasangan Amin maju di Pilgub NTB 2018 lalu.

Saya yakini, awal karir politik kedua tokoh ini, lahir dari rahim yang sama, yakni Golkar. Surya Paloh mendirikan Partai NasDem lantaran kecewa saat Munas Golkar di Riau dan Suhaili pun kecewa dengan Musda Golkar NTB, beberapa bulan lalu.

Kekecewaan dalam politik hal biasa. Dan hal biasa pula orang pindah partai. Terlalu panjang deretan tokoh-tokoh di level pusat dan daerah, ramai-ramai pindah partai.

Ayo, Abah Uhel. Lebih cepat, lebih baik. NasDem NTB butuh figur kepemimpinan yang mengakar ke bawah. (Bersambung ke Episode 4).

@Depok, 7 September 2021

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *