MENEMPATKAN ORANG YANG TIDAK TEPAT, BEGINI JADINYA

- Jurnalis

Jumat, 20 Agustus 2021 - 13:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Catatan Kecil
Didin Maninggara

Yenni Wahid memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Komisaris Independen PT Garuda Indonesia (Persero).

Hal ini disampaikan Yenny dalam akun sosial medianya, di instgram @yennywahid dan Youtube Yenny Wahid Official.

“Akibat pandemi, maskapai kebanggaan kita, @IndonesiaGaruda mengalami penurunan pendapatan drastis. Untuk penghematan biaya, saya memutuskan mengundurkan diri dari posisi komisaris independen. Semoga hal ini bisa membantu meringankan Garuda.”

Kalimat itu ditulis Yenny di akun Instagramnya pada 13 Agustus lalu. Dia pun sudah menemui Menteri BUMN dan mohon pamit.

Baca Juga :  PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH BULELENG GELAR VAKSINASI MASSAL

Waktu Yenny masuk, hutang Garuda 20 triliun. Setelah masuk dan kerja keras selama 1 tahun, hutang jadi 70 triliun.

Saya dan mungkin ratusan juta rakyat kecil lainnya berpikiran sama. Ingin mengatakan, enak banget putri mahkota mendiang Presiden Gus Dur itu. Setelah utang mencapai 70 triliun dan menikmati bermilyar-milyar rupiah dari gajinya selama jadi Komisaris Garuda, dia mundur.

Pikiran bebas saya mengatakan, demi balas jasa, rezim menempatkan orang yang tidak tepat pada jabatan yang tidak tepat. Begini jadinya. Penempatan Yenny bukan utang Garuda bisa berkurang, tapi justru semakin membengkak.

Baca Juga :  Camat Pondok Aren Kagum Dengan Kekompakan Warga Pondok Kacang Timur Menggelar Seribu Tumpeng Seribu Meter

Dia bukan ahli di bidang itu. Apalagi sekelas Garuda yang sudah sakarat utang. Salah satu perusahaan negara yang bikin bangkrut negara.

Kabarnya, utang Garuda setiap bulan bertambah 1 triliun.

Hebat. Luar biasa. Gara-gara utang 70 triliun, ratusan karyawan Garuda pensiun dini. Kehilangan pekerjaan. Justru di tengah musim hidup sulit akibat hantaman badai besar pandemi covid-19.***

Berita Terkait

DPRD Dorong Raperda Penyelenggaraan HAM Perkuat Perlindungan Hak Warga
Mendiktisaintek Apresiasi,APTISI terus lahirkan Sumber Daya Manusia Unggul
Ilegal Trafficking, PT. Duta Ampel Mulia Terkesan Kebal Hukum
Gelaran Pelantikan Pengurus APTISI Pusat 2025 – 2030, menghadirkan karya UDINUS “Robot Gamelan “.
Di Balik Viral KDM vs Purbaya
Perkemahan Nasional Hamzanwadi IV Tahun 2025 Resmi Ditutup, Pesantren Fathan Mubina Bogor Raih Juara Umum
Simposium Nasional SMSI: Penguatan Kerjasama Pers dengan Platform Digital Bisa Mendorong Jurnalisme Berkualitas
Di Grand Opening Press Club Indonesia SMSI, Ketua Dewas TVRI Soroti Monopoli Platform Teknologi Global
Berita ini 18 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 19 November 2025 - 09:48 WIB

DPRD Dorong Raperda Penyelenggaraan HAM Perkuat Perlindungan Hak Warga

Selasa, 18 November 2025 - 07:41 WIB

Mendiktisaintek Apresiasi,APTISI terus lahirkan Sumber Daya Manusia Unggul

Selasa, 18 November 2025 - 07:28 WIB

Ilegal Trafficking, PT. Duta Ampel Mulia Terkesan Kebal Hukum

Selasa, 18 November 2025 - 06:59 WIB

Gelaran Pelantikan Pengurus APTISI Pusat 2025 – 2030, menghadirkan karya UDINUS “Robot Gamelan “.

Senin, 17 November 2025 - 13:29 WIB

Di Balik Viral KDM vs Purbaya

Berita Terbaru

Tenar News

Ilegal Trafficking, PT. Duta Ampel Mulia Terkesan Kebal Hukum

Selasa, 18 Nov 2025 - 07:28 WIB

Tenar News

Di Balik Viral KDM vs Purbaya

Senin, 17 Nov 2025 - 13:29 WIB