Jakarta, TenarNews TV9 –
Bertempat di Masjid Saidah, Kampus Olat Utuk Pesantren Modern Internasional Dea Malela (PMI Dea Malela) Sumbawa, Prof Din Syamsuddin menyampaikan tausiyah shubuh pada Ahad pagi, (25/07) di hadapan para santri dan pendidik.
Dalam situasi pandemi covid-19 yang semakin mencekam, bahkan Kedubes Saudi dan Jepang menginstruksikan warganya agar meninggalkan Indonesia, Prof Din mengajak semua hadirin untuk bersyukur kepada Allah.
“Sangat bersyukur, bisa melaksanakan proses pendidikan dan pengajaran dengan normal tanpa harus melalui daring atau online. Bisa melaksanakan semuanya dengan tatap muka. Namun saya berpesan, agar tetap meningkatkan protokol kesehatan dengan selalu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun,” tandasnya.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah dua periode ini mengingatkan, agar para santri bersungguh sungguh (Badzlul juhdi) memanfaatkan kesempatan menuntut ilmu di PMI Dea Malela dengan sebaik baiknya.
Sebab pada hakikatnya, kata Prof Din, keberadaan para santri di pesantren ini merupakan proses jihad ilmi yang akan dimudahkan jalannya menuju surga.
من سلك طریقا یلتمس فیه علما سهل الله له طریقا الی الجنۃ
Barangsiapa berjalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah akan mempermudah jalan menuju surga.
Ditegaskan, didalam proses menuntut ilmu, juga harus dibarengi dengan kesungguhan berhijrah, kesiapan untuk mau merubah diri menjadi lebih baik:
اَلَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡا وَ هاجَرُوۡا وَ جٰہَدُوۡا فِیۡ سَبِیۡلِ اللّٰہِ بِاَمۡوَالِہِمۡ
وَ اَنۡفُسِہِمۡ ۙ اَعۡظَمُ دَرَجَۃً عِنۡدَ اللّٰہِ ؕ وَ اُولٰٓئِکَ ہُمُ الۡفَآئِزُوۡنَ﴿۲۰
Barangsiapa yang beriman, berhijrah dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwanya, maka akan mendapat derajat kedudukan yang agung di sisi Allah dan merekalah orang orang yang mendapatkan kemenangan. (QS At Taubah 19-22).
Di akhir tausiyahnya, Prof Din menekankan pentingnya merubah mental dan mindset (pola pikir) yang sebelumnya tidak baik menjadi lebih baik. Mau berubah dan siap untuk berubah, karena sesungguhnya Allah tidak akan merubah suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang merubahnya. Segala sesuatunya tergantung kepada usaha diri sendiri.
Sebelumnya, pada Sabtu malam tadi di tempat yang sama, Prof Din menggelar kajian secara virtual tentang Islam dan Peradaban (simak videonya). (DM 02)