
Jakarta, TenarNews –
Prof Dr HM Din Syamsuddin, MA membuka Masa Orientasi Santri (MOS) Pesantren Modern Internasional Dea Malela (PMI Dea Malela) tahun pendidikan 2021-2022 di Auditorium Sang Surya, Ahad pagi, 4 Juli 2021.
Pimpinan PMI Dea Malela, Dea Guru Ahmad Nahid, M.Pd menjelaskan melalui WhatsApp kepada TenarNews TV9, agenda MOS tahun ini, sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
‘Tahun ini MOS dibuka dengan format upacara formal, pengibaran bendera merah putih, amanat pengasuh dan diakhiri defile pasukan kelompok drumband Bhinneka Tunggal Ika, paskibraka dan rombongan masing masing kelas jenjang SMP dan SMA,’ tandas Dea Guru Nahid yang juga alumni Gontor, ini.

Selaku Pengasuh dan Ketua Pembina Yayasan Wakaf Dea Malela, dalam pengarahannya, Prof Din menekankan pentingnya MOS bagi santri baru, agar lebih mengenal kampus dan segera bisa beradaptasi dengan lingkungan yang baru, serta akhirnya bisa betah istiqomah dalam menuntut ilmu di kampus ini.
Sekedar diketahui, PMI Dea Malela berada di sebuah kawasan yang indah karena dilatari Olat Utuk di Dusun Pemangong, Lenangguar, sekitar 40 kilometer dari Sumbawa Besar, ibukota Kabupaten Sumbawa, NTB.
Pada hari yang sama, selepas sholat ashar, Prof Din membuka Masa Orientasi Pendidik (MOP), yang akan berlangsung hingga 9 Juli. Tokoh pelopor utama Dialog Antarperadaban Dunia, ini menitip pesan kepada para pendidik, semoga dengan MOP ini para pendidik siap melaksanakan amanah, sehingga bisa sejalan dengan visi misi PMI Dea Malela.

Dijelaskan Dea Guru Nahid, jadwal kegiatan MOP ini sangat padat, mulai pagi, siang, sore hingga malam. Menampilkan sejumlah tokoh terkemuka di skala nasional sebagai narasumber yang terlibat dalam MOP, terdiri dari para pakar yang berkompeten di bidangnya masing masing. Di antaranya, Prof Din sendiri, Prof Dr Abdul Mu’thi, M.Ed Guru Besar UIN Syahid Jakarta, Prof Dr Wahyu Srigutomo, M.Sc, Prof Dr Agus Purwanto Guru Besar Fisika Teori ITS dan lain lain.
Dalam sesi diskusi bersama Prof Dr H Abdul Mu’thi, M.Ed, dikatakan bahwa supremasi peradaban di tengah arus deras globalisasi, dipengaruhi faktor faktor utama antara lain, kekuatan iman, kemajuan Ilmu dan kekuatan politik.
Maka untuk meraih peradaban, lanjut Prof Mu’thi, dibutuhkan 4 skilll keahlian menghadapi era masa depan diantaranya, critical thinking, communication, collaboration dan creatifity.
MOS dan MOP ini akan diakhiri dengan agenda acara pembukaan tahun pendidikan baru 2021-2022 pada 11 Juli, yang rencana awalnya akan dihadiri oleh Ketua MPR, Bambang Susatyo. Namun karena pandemi covid19, maka akan mengikuti secara virtual. (DM 02)