JOHAN MINTA MENTERI JANGAN SUKA TEBAR JANJI SAAT KE NTB
Mataram, TenarNews.com
Sejumlah pejabat tinggi negara, khususnya menteri yang datang kunjungan kerja ke Provinsi Nusa Tenggara Barat terkesan suka tebar janji.
Hal tersebut diungkapkan Anggota Komisi IV DPR RI, Johan Rosihan kepada Didin Maninggara dari TenarNews.com, Minggu (2/05) sore.
Politisi senior PKS, itu angkat bicara ihwal pejabat pusat suka tebar janji terkait seringnya sejumlah Pejabat Pusat melakukan kunjungan kerja ke NTB, yang merupakan Daerah Pemilihannya, NTB 1 Pulau Sumbawa.
“Pejabat pusat ini suka tebar janji saja kalau datang, tapi setelah kita lihat program dan anggarannya kosong,” tandasnya melalui pesan WhatsApp.
Di antaranya yang baru saja berkunjung adalah Mendagri dan Menteri Perencanaan Pembangunan dan Bappenas, Suharso Monoarfa.
Usai di Provinsi Bumi Gita, ini, ditemani Gubernur Zulkieflimansyah dan Gubernur Bali, dia ke Labuan Bajo, NTT membicarakan Pengembangan Renewable Energy untuk Provinsi Bali, NTB dan NTT. Tiga sahabat ini, Dr Zul, Gubernur Bali dan NTT merupakan kawan lama sejak bersama di Badan Anggaran DPR RI.
Johan berharap, semoga kehadiran Menteri Monoarfa yang juga Ketua Umum DPP PPP dapat membawa angin segar bagi pengembangan pembangunan NTB menuju NTB Gemilang.
Pada kunjungan Minggu (02/05) ini, Menteri Monoarfa meninjau STIPark di Banyumulek, Lombok Barat.
Dalam kunjungan di Science and Technology Park, Monoarfa selain mendorong industri manufaktur untuk produksi motor listrik, ia juga mengapresiasi industri pakan ternak yang menurutnya akan sangat membantu dalam mengendalikan harga komoditas daging dan menyejahterakan petani dan peternak.
Monoarfa menjelaskan, pemerintah provinsi perlu memikirkan regulasi insentif agar masyarakat mau membeli dan menggunakan sepeda listrik. Namun sebelumnya, industri manufaktur sepeda listrik perlu dibangun agar dapat diproduksi massal dan membuat harga terjangkau. Ia menyarankan pula agar komponen baterai dapat diproduksi sendiri oleh NTB.
Saat mengunjungi pabrik pakan ternak di lokasi STIPark Banyumulek, Menteri Suharso menegaskan bahwa industri seperti pakan membutuhkan langkah integratif. Secara umum, produksi pakan ternak yang melimpah akan membuat komponen komoditas seperti daging menjadi terjangkau.
“Kita berharap NTB bisa menjadi contoh bagaimana industri bisa memberi nilai tambah bagi masyarakat”, ujarnya.
Gubernur Zulkieflimansyah mengatakan, STIPark Banyumulek memang diharapkan dapat menghasilkan industri permesinan yang membuat komoditas dan bahan baku diolah menjadi produk baru bernilai ekonomis tinggi.
”Kita akan terus berupaya agar industrialisasi ini makin dikembangkan dalam banyak sektor. Sepeda listrik misalnya meski dibuat sebagai penanda alih teknologi di daerah, bisa saja diproduksi massal dan murah”, jelas Gubernur.
STIPark Banyumulek menargetkan sampai dengan 2023 akan tercipta 1000 purwarupa mesin industri yang siap dikembangkan untuk beragam sektor selain inkubasi bisnis dan penyiapan wirausaha baru. (DM212)