Tarian dari Sejarah Budaya Tanah Jawa Ditampilkan Diacara HPN ke-75

- Jurnalis

Sabtu, 20 Maret 2021 - 12:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tenarnews : Depok,-
Seni tari Kuwung- kuwung dan tari Citra Resmi yang jadi warisan budaya dari tanah jawa ditampilkan pada acara puncak peringatan Hari Pers Nasional ke-75 di Kota Depok, Jawa Barat Rabu, (17/3).

Ketua Sanggar CantiQ Erni mengatakan tarian yang disuguhkan berasal dari cerita tanah jawa yang diwariskan melalui seni tari. “Dua tarian mewakili cerita yang jadi warisan budaya dari tanah Jawa Tengah dan Jawa Barat,” ucap Erni, Sabtu,(20/3).

Dia menuturkan, Tari kuwung-kuwung mewakili cerita pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwono VII. Sedang untyk tari Citra Resmi merupakan cerita puteri kerajaan sunda di era Sri Baduga Maharaja

Erni mengatakan, persiapan pementasan kedua tarian itu tergolong singkat lantaran sudah terbiasa dibawakan. Hanya satu hari sebelum pentas, penari sudah bisa menserasikan gerakan satu sama lainya.

“Secara khusus untuk persiapanya bisa dibilang tidak ada karena stok tari memang sudah banyak dan dihafal,” kata Erni.

Sanggar CantiQ, kata Erni, merasa berterima kasih bisa dilibatkan dalam acara peringatan HPN ke-75 yang diadakan wartawan di Depok. “Semoga kedepanya Sanggar CantiQ kembali bisa dilibatkan ditiap acara lainya,” ujarnya.

Baca Juga :  HULTAH KE 80 DESA RAWAKALONG "BERIMAN, INDAH YAMAN SERTA DAMAI SELALU"

Sanggar yang berdiri sejak tahun 2012 itu tidak sedikit ukir prestasi baik ditingkat kota hingga nasional. Terakhir sanggar ini juga tampil pada event internasional yang digelar Kementerian Pariwisata.

“Alhamdulillah kami juga sudah membawa nama Depok dan Jawa Barat dalam gelaran bertaraf Internasional yang digelar Kementerian Pariwisata diajang festival Payung 2020 di Prambanan, Jateng,” papar Erni.

Sanggar CantiQ juga pernah menyabet juara 1 dengan tari goyang amprok yang merupakan tarian khas Kota Depok. “Di sanggar ini kami memfasilitasi anak bangsa untuk bisa berkarya, berprestasi melestarikan budaya bangsa tanpa dipungut biaya,” jelasnya.

Saat itu, kata Erni Sanggar CantiQ diberi kesempatan bisa tampil di panggung utama bersama negara lain seperti Jepan, Thailand, Singapura dan negara lainya.

Sanggar CantiQ juga mengajak anak-anak bangsa untuk bisa berkarya, berprestasi melestarikan budaya bangsa tanpa dipungut biaya.

Baca Juga :  KOTA DEPOK MASUK ZONA KUNING COVID-19 MASYARAKAT DIMINTA TETAP PATUHI PROKES

“Untuk anak-anak, mari bergabung bersama. Jangan takut biaya karena Sanggar CantiQ tidak mengedepankan komersil namun sebagai wadah untuk salurkan kreasi melalui seni tari,” jelas pemilik Sanggar CantiQ itu.

Erni berharap Pemkot Depok bisa memberi dukungan dan memfasilitasi anak-anak yang mau melestarikan budaya bangsa melalui seni tari.

Dia menganggap sejauh ini perhatian dan peran Pemkot pada dunia seni tari masih jauh dari harapan. “Untuk perhatian dan dukungan kami rasa masih jauh. Kalau ada, mungkin sebatas kepentingan kelompok golongan tertentu,” papar Erni.

Untuk diketahui, tarian Kuwung-kuwung yang diauguhkan penari Sanggar CantiQ pada puncak peringatan HPN ke-75 di Depok merupakan salah satu karya tari klasik gaya dan menjadi salah satu karya pusaka di Keraton Yogyakarta.

Dalam lirik Kandha, disebutkan bahwa bedhaya Kuwung-kuwung lahir pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwono VII (lahir 4 Februari 1839. naik tahta 13 Agustus1877).

Sedang tari jaipong bertema Citra Resmi, tokoh puteri kerajaan sunda di era Sri Baduga Maharaja yang tewas dalam perang bubat.( M. Murod/Ag )

Berita Terkait

DPRD Dorong Raperda Penyelenggaraan HAM Perkuat Perlindungan Hak Warga
Mendiktisaintek Apresiasi,APTISI terus lahirkan Sumber Daya Manusia Unggul
Ilegal Trafficking, PT. Duta Ampel Mulia Terkesan Kebal Hukum
Gelaran Pelantikan Pengurus APTISI Pusat 2025 – 2030, menghadirkan karya UDINUS “Robot Gamelan “.
Di Balik Viral KDM vs Purbaya
Perkemahan Nasional Hamzanwadi IV Tahun 2025 Resmi Ditutup, Pesantren Fathan Mubina Bogor Raih Juara Umum
Simposium Nasional SMSI: Penguatan Kerjasama Pers dengan Platform Digital Bisa Mendorong Jurnalisme Berkualitas
Di Grand Opening Press Club Indonesia SMSI, Ketua Dewas TVRI Soroti Monopoli Platform Teknologi Global
Berita ini 326 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 19 November 2025 - 09:48 WIB

DPRD Dorong Raperda Penyelenggaraan HAM Perkuat Perlindungan Hak Warga

Selasa, 18 November 2025 - 07:41 WIB

Mendiktisaintek Apresiasi,APTISI terus lahirkan Sumber Daya Manusia Unggul

Selasa, 18 November 2025 - 07:28 WIB

Ilegal Trafficking, PT. Duta Ampel Mulia Terkesan Kebal Hukum

Selasa, 18 November 2025 - 06:59 WIB

Gelaran Pelantikan Pengurus APTISI Pusat 2025 – 2030, menghadirkan karya UDINUS “Robot Gamelan “.

Senin, 17 November 2025 - 13:29 WIB

Di Balik Viral KDM vs Purbaya

Berita Terbaru

Tenar News

Ilegal Trafficking, PT. Duta Ampel Mulia Terkesan Kebal Hukum

Selasa, 18 Nov 2025 - 07:28 WIB

Tenar News

Di Balik Viral KDM vs Purbaya

Senin, 17 Nov 2025 - 13:29 WIB