Mataram, TenarNews.com _
Ketua Partai NasDem Kabupaten Sumbawa dan Sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat, H. Saat Abdullah, ST angkat suara tentang Sumbawa ke depan.
Kepada Didin Maninggara dari TenarNews.com TV9, mantan Kepala Dinas PUPR Kabupaten Sumbawa ini menyatakan harapannya, untuk membangun Sumbawa bermasa depan seiring akan hadirnya duet kepemimpinan baru sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa hasil pilkada 2020 perlu pemikiran dan diskusi yang lebih mendalam, lebih komprehensif mengenai Pemimpin Sumbawa dalam konteks pemerintahan berbasis pembangunan yang multi aspek.
Haji Saat, akrab disapa, menjelaskan bahwa pemimpin baru yang akan dilantik pasca putusan sengketa pilkada di Mahkamah Konstitusi yang Insya Allah pada April mendatang, perlu membangkitkan kembali memori kebanggaan kolektif masyarakat Sumbawa terkait sederet prestasi kepemimpinan Bupati sebelumnya.
Dia menyebut salah satu kebanggaan kolektif tersebut. Yaitu, Monumen Adi Pura yang diraih tiga tahun berturut-turut pada era Bupati Yakub Koswara yang menjabat dua periode.
Menurut Haji Saat, Monumen Adi Pura merupakan salah satu penghargaan nasional tertinggi dari Pemerintah Pusat atas prestasi Bupati Yakub Koswara di bidang kebersihan dan lingkungan hidup.
Begitu pula di sektor pembangunan lainnya. Haji Saat menyebut, Kabupaten Sumbawa era Yakub Koswara meraih Prasemya Nugraha, tiga tahun berturut-turut. Prestasi ini, ujarnya, hanya sedikit daerah yang berhasil mendapatkannya dari Pemerintah Pusat.
“Namun dari yang sedikit daerah itu, Alhamdulillah Kabupaten Sumbawa masuk dalam daftar daerah yang dinilai berhasil di era Pemerintahan Orde Baru,” ungkapnya bangga.
Prestasi demi prestasi diraih Kabupaten Sumbawa pada era Bupati berikutnya. Haji Saat mencontohkan pada era Jamaluddin Malik yang juga menjabat dua periode.
Dikatakannya, Jamaluddin Malik selama 10 tahun pimpin Sumbawa sukses melakukan Program SAMOTA.
Seperti diketahui, Proyek SAMOTA, kini menjadi brendy di Pemerintah Pusat dan Pemprov NTB sebagai program terobosan yang dimulai pada era Bupati Jamaluddin Malik dengan penguatan yang diperkuat Pemprov di bawah Dwi tunggal TGB-Badrul Munir sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTB kala itu, dimana Haji Saat memangku jabatan Kepala Dinas PUPR Kabupaten Sumbawa.
Era Bupati Jamaluddin Malik, ungkap Haji Saat, tak berlebihan dikatakan pembangunan infrastruktur bersifat terobosan sedang menggeliat dilakukan melalui berbagai program inovatif.
Dia sebut salah satu contohnya, yakni membuka jalan protokol dua jalur dalam kota, serta hotmik padal daerah-daerah trisolir.
Hal yang sama dilakukan juga pada era Bupati H.Madilaoe ADT selama tiga periode.
Menurut Haji Saat, meskipun Bupati Madilaoe tiga periode tidak berturut-turut, tapi prestasi kepemimpinannya memiliki karya monumental. Yakni menembus pembangunan Pelabuhan Poto Tano yang menghubungkan dengan Pelabuhan Kayangan di Pulau Lombok. (DM212)