DPRD sayangkan Pemprov NTB lakukan hubungan dagang dengan Israel

- Jurnalis

Rabu, 26 Agustus 2020 - 09:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mataram TENARNEWS – DPRD Nusa Tenggara Barat menyayangkan sikap Pemerintah Provinsi NTB yang melakukan hubungan dagang dengan negara Israel.

Ketua DPRD NTB, Hj Baiq Isvie Rupaedah mengaku aneh jika Pemprov NTB melakukan hubungan dagang dengan Israel, sementara pemerintah Indonesia sendiri tidak memiliki hubungan diplomatik dengan negara tersebut.

“Setahu saya, Israel tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia. Tetapi ini aneh NTB melakukan ekspor ke Israel,” ujarnya di Mataram, Senin.

Sekretaris DPD Partai Golkar NTB ini pun bertanya-tanya dengan sikap Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah yang mengizinkan produk-produk NTB di ekspor ke Israel. Sementara disisi lain, antara Indonesia dan Israel tidak memiliki hubungan diplomatik.

“Saya tidak tahu, apakah tidak ada hubungan diplomasi mempengaruhi hubungan dagang. Untuk itu, silahkan tanya kepada gubernur apa alasannya,” kata Isvie.

Menurut Isvie, pihaknya tidak mempersoalkan Pemerintah Provinsi NTB ingin menjalani kerja sama dengan negara manapun asalkan memiliki hubungan diplomatik dengan pemerintah Indonesia. Namun, jika tidak ada, ia meminta hal tersebut tidak dilakukan karena bertentangan dengan sikap pemerintah Indonesia.

“Kalau mau kirim ke Australia atau Amerika, silahkan. Tetapi jangan ke Israel, karena itu tadi kita tidak memiliki hubungan diplomatik,” tegas politisi dari daerah pemilihan Kabupaten Lombok Timur tersebut.

Baca Juga :  Camat membaur di dusun ( CAMER DUSUN)

Oleh karena itu, Isvie menyatakan, sangat menyayangkan sikap Pemprov NTB dalam hal ini Gubernur NTB yang sudah membuka hubungkan dagang dengan Israel.

“Saya sangat menyayangkan itu bisa terjadi, sedangkan pemerintah kita tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel,” katanya.

Sebelumnya, Dinas Perdagangan Provinsi NTB membantah mengikat perjanjian dagang dengan Israel.

“Meski sejumlah produk NTB tercatat masuk ekspor ke Israel dan negara timur tengah lainnya, namun NTB tidak punya ikatan kerja sama dalam bentuk perjanjian dagang,” kata Kepala Dinas Perdagangan NTB, H Fathurrahman.

Ia mengakui, produk-produk NTB tercatat berdasarkan Surat Keterangan Asal (SKA) yang biasa di sebut Certificate of Origin (COO). Surat ini merupakan sertifikat asal barang, dimana dalam sertifikat dinyatakan bahwa barang/komoditas yang di ekspor berasal dari daerah/negara pengekspor.

“SKA digunakan untuk mengontrol laju ekspor di Indonesia, sesuai Peraturan Menteri Perdagangan no 19 tahun 2019 tentang ketentuan dan tata cara penerbitan SKA untuk barang asal Indonesia. Memang produk kita di ekspor ke sejumlah negara, tetapi tidak ada perjanjian dagang (dengan Israel) itu,” tegasnya.

Fathurrahman mengungkapkan, hingga bulan Juni 2020, ekspor NTB terbesar masih berasal dari tambang yakni mencapai 94,12 persen dengan negara tujuan pengiriman Filipina, Korsel, Jepang dan China. Sedangkan Non Tambang dengan nilai 5,88 persen atau 5.490.840 dollar.

Baca Juga :  KADES RENAH GAJAH MATI MENGHALANGI TUGAS WARTAWAN

Terbesar disumbang oleh komoditi perikanan dan kelautan 2,31 persen dengan negara tujuan Malaysia, China, Australia dan Hongkong. Berikutnya berasal dari komoditi pertanian dan perkebunan (3,42 persen) dengan negara tujuan Perancis, Korsel dan Hongkong. Sisanya berasal dari kerajinan (0,15 persen) dengan negara tujuan USA, Jerman, Norway dan Israel.

“Provinsi NTB tidak pernah melakukan perjanjian dagang dengan pihak luar negeri karena sesuai Peraturan Presiden nomor 71 Tahun 2020 tentang tata cara persetujuan perjanjian perdagangan internasional, bahwa kewenangan tersebut ada di pemerintah pusat,” jelas Fathurrahman.

Fathurrahman mengakui pandemi COVID-19 memang berpengaruh pada kegiatan ekspor.

“Tahun ini nilai ekspor kita hampir 4,2 juta Dolar. Termasuk ekspor kerajinan olahan, pada Maret lalu,” ucapnya.

Menurutnya, ekspor selanjutnya saat ini masih terkendala pandemi COVID-19. Sementara, nilai ekspor keseluruhan NTB mencapai 4,2 juta dollar di tahun 2020.

“Tidak termasuk sektor tambang. Mengingat, untuk tambang saja nilainya lebih dari 62 juta dollar AS. Dibandingkan tahun 2019, nilai ekspor memang menurun. Untuk di luar tambang, mencapai 12 juta dollarr. Makanya kita akan terus tingkatkan produk ekspor. Tapi saat ini memang terkendala COVID-19,” katanya.


TEAM REDAKSI

Berita Terkait

Lurah Paninggilan” Beri Bingkisan Kepada Anak Balita Program Makanan Tambahan Stunting”
Pemkab Serang Diduga Serobot Lahan Eks Pasar Kragilan
Peradi Nusantara Berkomitmen untuk Menjadi Advokat Spesialis dengan Dukungan Ombudsman RI
Konsolidasi dan Silaturahmi antara DPN dan DPD Peradi Nusantara Provinsi Jawa Barat
Belanda telah mengembalikan ratusan benda bersejarah Indonesia, termasuk ‘harta karun asal Lombok’, yang dijarah pada masa penjajahan
Prihal : Undangan Peliputan Pelaporan dan Jumpa Pers di Gedung KEJAKSAAN AGUNG RI Oleh DPP GMPRI
Zalim!!! Direktur RSUD Kota Mataram Terhadap bawahannya
Ketua MPR RI Bamsoet Kukuhkan FABEM
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 27 September 2023 - 14:25 WIB

Lurah Paninggilan” Beri Bingkisan Kepada Anak Balita Program Makanan Tambahan Stunting”

Rabu, 19 Juli 2023 - 13:10 WIB

Pemkab Serang Diduga Serobot Lahan Eks Pasar Kragilan

Selasa, 18 Juli 2023 - 11:13 WIB

Peradi Nusantara Berkomitmen untuk Menjadi Advokat Spesialis dengan Dukungan Ombudsman RI

Senin, 17 Juli 2023 - 01:50 WIB

Konsolidasi dan Silaturahmi antara DPN dan DPD Peradi Nusantara Provinsi Jawa Barat

Kamis, 13 Juli 2023 - 13:49 WIB

Belanda telah mengembalikan ratusan benda bersejarah Indonesia, termasuk ‘harta karun asal Lombok’, yang dijarah pada masa penjajahan

Berita Terbaru

Tenar News

Dewan Pers Minta Pengalihan Penahanan Direktur Pemberitaan JakTV

Senin, 28 Apr 2025 - 06:18 WIB

Tenar News

DPRD Depok Gelar Paripurna HUT Ke-26

Sabtu, 26 Apr 2025 - 15:01 WIB